Masa masa fresh graduate

"Waktu kuliah adalah waktu yang paling krusial, karena waktu itu pula yang menentukan langkah kita selanjutnya"
Ya engga juga sih. Dari jaman purba kala, ya namanya setiap waktu kita itu akan berimbas ke masa depan kita. Contohnya kita makan sampai kenyang, maka beberapa menit setelah makan, kita akan kenyang. Ya iya lah (Kecuali perut macam Black Hole).

Jujur saja, ya saya lumayan menghabiskan masa-masa kuliah yang menyenangkan, hingga ketika lulus, saya lupa kalau saya belum punya sertifikat kompetensi (Dalam Informatika sertifikatnya seperti Cisco, Jaringan, bahkan microsoft juga ada). Ya memang, karena saya tidak ingin ikut karena bukan ranah saya. Ranah saya sebetulnya adalah Data Mining, dan Artificial Intelligence. Kenapa? "Karena saya ingin meciptakan Ultron :v ". Secara sederhana, saya tidak mungkin mendapatkan sertifikat yang sesuai ranah, karena Artificial Intelligence, Data Mining, atau Machine Learning masih dipelajari di jenjang S2.

Yasudah, saya hanya bermodalkan Ijazah sarjana, dan fresh graduate cv yang bagus (saya minta dibikinkan, teman saya lebih melek masalah estetika daripada saya :"), saya coba lamar bebereapa perusahaan dengan kriteria loker fresh graduate atau yang fresh graduate welcome. Sedikit spoiler tentang cv fresh graduate saya (sedikit, karena ini hak cipta teman saya).



Saya berpegang pada saran ayah saya "Selama ada lowongan, daftar dulu saja, masalah keterima sama engga ya urusan nanti". Alhamdulillah sebelum saya lulus, saya bergabung di "calon" Start-Up, yang bernama Continuum Indonesia. Iya Calon, karena waktu saya bergabung (3 programmer 1 artist) adalah karyawan pertama perusahaan itu. Perusahaan itu bergerak di bidang AR-VR (Ga nyambung sama ranah saya, tapi saya butuh uang). Mereka menerima saya karena mereka menjanjikan perngerjaan produk menggunakan Game Engine Unity. Ya untung lah pada masa kuliah saya iseng2 bikin beberapa game pc dan android pakai Engine ini. Sayangnya tidak pernah publish karena kendala teknis (Dibaca: game berhenti di tengah jalan karena tiba-tiba hilang motivasi dan bilang kalau gamenya kurang seru).

(Game Logo Upcoming)

Sembari saya bekerja di sana, ayah saya tetap menggebu-gebu untuk mencari pekerjaan (ya yang pasti fresh graduate welcome, atau ber jenjang karir) yang lebih layak. Ya memang sih, untuk ukuran fresh graduate gajinya cukup, tapi untuk ukuran keluarga sepertinya masih kurang. Jadi, sembari saya kerja, saya tetap masukkan lamaran ke beberapa perusahaan lain. Setelah saya meminta saran dan arahan dari ayah saya, ternyata sistem "mencari kerja" memang berbeda dengan "mencari kanpus". Tips dari ayah saya yaitu, "Tetap saja kerja di perusahaanmu sekarang, kalau umpama lamaranmu diterima, ya jalani dulu saja (nego dengan bos sekarang untuk ikut interview atau tes lainnya), kalau waktu interview kamu akan diterima, bandingkan dengan yang sekarang,kalau lebih memuaskan (workload dan gaji) ya berarti iyakan, kalau kurang ya tetap kerja di tempat yang sekarang"

Hal penting yang memukul saya adalah, saya adalah pegawai pertama di Continuum Indonesia (per Agustus 2018) tapi ayah saya minta saya untuk tetap melamar di tempat lain. Sebagai orang Jawa sih istilahnya "sungkan" atau merasa tidak enak dengan bos yang sekarang. Karena bos saya yang sekarang ya seperti senior (saya angkatan 2014, bos saya angkatan 2012, sama sama di ITS tapi beda jurusan). Jadi saya juga memahami aturan-aturan umum perusahaan di internet (kontrak kerja, masa percobaan, dan masa tenggang sebelum pindah)

Nah disini, ada teman saya yang share tentang lowongan sebagai Asisten prof (biasanya cocok untuk yang masih fresh graduate) di salah satu universitas korea selatan. Saya coba hubungi beliau, dan ternyata beliau masih menerima mahasiswa. Jadi sistemnya adalah, kita bekerja sebagai Asisten Prof (Anggota Lab juga), sembari kita bekerja, kita juga dapat uang beasiswa (kalau kasus saya, uang bulanan saya sudah termasuk beasiswa, jadi harus pinter-pinter bagi uang). Yang membuat saya ragu untuk ikut ke prof tersebut adalah tes dari prof tersebut. Beliau mengirimkan sial dalam bentuk .cpp untuk diselesaikan. soal itu dikirim via email (kenapa bukan online judgement, tapi enak sih bisa nego waktu dan untuk test case juga tidak susah). Kembali ke masalah keraguan saya, sekedar informasi saja, soalnya adalah 1 file.cpp yang tujuannya hanya "perkalian, penjumlahan, dan pengurangan matriks 3 kali 3". Terlalu basic bukan? tapi setelah saya jawab soal itu, malam harinya beliau mau menerima saya.

La la la (maslah beliau menerima saya sudah jelas di keesokan harinya bulan September) dan sembari saya berkerja, saya juga menyiapkan dokumen dokumen untuk mendaftar universitas. Oh iya, nama Universitasnya adalah Pusan National University, yang secara tidak langsung saya pernah ambil foto di sana pada 2017 lalu.



Mungkin itu dulu yang bisa saya bagi sekarang dilain waktu mungkin akan saya lanjutkan mengenai pengalaman pertama kali saya ke PNU

Terimakasih telah mampir dan membaca blog saya

Comments

Popular Posts